Februari 11, 2009

Belajar Setting Komputer

Tidak setiap tips yang dipublikasikan benar-benar membawa peningkatan kecepatan atau kinerja. Beberapa di antaranya bahkan menghasilkan efek sebaliknya. Berikut ini adalah beberapa 'kekeliruan' penting yang beredar.Mengoptimalkan L2-cache
Mitos: Dalam setting standar, Windows XP mampu mengelola maksimal 256 KB dari L2-cache yang terintegrasi dalam CPU. Melalui registry-tweak Anda dapat meningkatkan nilai tersebut dan Windows menjadi lebih cepat.
Fakta: Saat boot, bagian inti sistem operasi yang disebut sebagai Hardware Abstraction Layer (HAL) akan memeriksa kapasitas L2-cache yang tersedia di CPU lalu menyampaikannya kepada Windows. Jika ukuran cache tidak dapat diketahui—apa pun alasannya—Windows XP akan menetapkan nilainya ke 256 KB. Ini sebabnya mengapa Windows menjadi lamban. Semua CPU sejak Pentium II sudah mendukung pemeriksaan L2-cache oleh HAL. Intel menyebut fungsi ini sebagai 'Associative L2-cache Design'. Pada CPU lama, registry-tweak sama sekali tidak berguna karena besarnya L2-cache lebih kecil dari 256 KB.
Memperbesar IOPageLock dalam registry
Mitos: Inti sistem operasi mendapat lebih banyak RAM jika nilai IOPageLock diperbesar. Akses ke registry ini mempercepat Windows karena perintah dapat diambil lebih cepat dari RAM.
Fakta: Tips ini memang berfungsi pada Windows NT4 dan Windows 2000 keluaran awal. Namun, dengan adanya Service Pack 1 untuk Windows 2000, Microsoft sengaja menghapus fungsi tersebut. Ini dikonfirmasikan oleh Jamie E. Hanrahan—salah seorang pengembang kernel—di website www.cmkrnl.com. Kesimpulannya, tips ini tidak ada efeknya pada semua sistem Windows 2000 sejak SP1.
RAM yang kosong mempercepat Windows
Mitos: Jika RAM secara teratur dikosongkan dengan sebuah file batch atau RAM-tool, Windows akan bekerja jauh lebih cepat dan lancar.
Fakta: Windows sering menyimpan file sementara yang masih dibutuhkannya dalam RAM. Jika RAM terus menerus dibersihkan, Windows terpaksa menyimpannya di hard disk. Karena akses ke hard disk perlu waktu lebih lama, Windows bukannya menjadi lebih cepat, malah lebih lambat.
Shutdown Windows sebelum mematikan PC
Mitos: Hal-hal buruk akan terjadi jika Anda mematikan PC tanpa men-shutdown Windows. Hard disk bisa rusak, kehilangan data, atau koneksi ke jaringan tak lagi berfungsi setelah restart.
Fakta: Jika Anda mematikan PC ketika hard disk sedang bekerja, Anda memang mendapat file yang tak dapat dibaca karena belum tuntas ditulis ke hard disk. Data baru yang belum sempat tersimpan akan hilang. CHIP melakukan crash-test dengan mematikan begitu saja sebuah PC Windows XP Home berkali-kali. Banyak aplikasi seperti Word dibiarkan terbuka, koneksi jaringan dan Internet juga belum diputus. Ternyata PC tetap berfungsi tanpa masalah.
Jika koneksi ke jaringan tidak lagi berfungsi, yang rusak adalah file konfigurasi Windows yang kemungkinan sedang terbuka ketika PC dimatikan bukan hardware-nya. Kesimpulannya, mematikan PC begitu saja tidak merusak hardware seperti hard disk atau LAN-card. Namun, proses shut down yang benar akan menjamin data Anda tidak rusak.
Jika RAM besar, cache juga harus diperbesar
Mitos: Jika RAM Anda lebih dari 512 MB, perbesar nilai entri registry 'DisablePaging Executive' dan 'LargeSystemCache' untuk meningkatkan performa sistem.
Fakta: Itu tidak benar. Kedua entri ini adalah untuk menetapkan sesering apa Windows menyimpan perubahan pada file-file sistem dan sejenisnya secara otomatis pada hard disk. Bila jumlah akses ke hard disk dikurangi, data akan tersimpan lebih lama dalam RAM. Akibatnya, sebagian besar RAM tidak lagi tersedia bagi aplikasi dan layanan sehingga mereka menjadi lebih lamban karena harus selalu menunggu hingga tersedia RAM yang dibutuhkan. Server jaringan dengan Windows 2000 Server memang menjadi lebih cepat karena sistem pengelolaan RAM-nya berbeda, tetapi pada Windows versi lain akan berdampak sebaliknya..
Scanner Eropa lebih lambat
Mitos: Pemerintah di beberapa negara Eropa menggolongkan scanner cepat sebagai copier. Daripada harus mengeluarkan biaya hak cipta untuk copier, produsen lebih suka memberikan driver scanner yang diperlambat. Instalasi driver asli akan membuat scanner menjadi lebih cepat.
Fakta: Tidak sepenuhnya benar. Saat ini bea tambahan dikenakan pada semua scanner sehingga memperlambat driver tidak ada gunanya. Bagi pemilik scanner lama, mencoba driver asli mungkin masih ada gunanya.



Read More...

Februari 08, 2009

Belajar Manajemen

KALKULASI BIAYA VARIABEL DAN LAPORAN SEGMEN :
PENDEKATAN TRADISIONAL DAN ABC

KALKULASI BIAYA VARIABEL DAN LAPORAN SEGMEN :
PENDEKATAN TRADISIONAL DAN ABC


Evaluasi terhadap manajer sering kali dikaitkan dengan profitabilitas unit-unit yang berada dalam kendali mereka.
Secara umum, apabila kinerja laba diharapkan mencerminkan kinerja manajerial, maka manajer dapat mengharapkan berlakunya hal-hal berikut:

1. Apabila pendapatan penjualan meningkat dari satu periode ke periode berikutnya, sementara factor-faktor lainnya tetap, maka laba akan meningkat.

2. Apabila pendapatan penjualan menurun dari satu periode ke periode berikutnya, sementara faktor-faktor lainnya tetap, maka laba akan menurun.

3. Apabila pendapatan penjualan tidak berubah dari satu periode ke periode berikutnya sementara faktor-faktor lainnya tetap, maka laba akan tidak berobah.

Laba menurut kalkulasi biaya variable selalu mengikuti hubungan antara penjualan dan laba diatas, tetapi menurut kalkulasi biaya absorpsi, kadang-kadang, tidak demikian halnya .

I rasi :
2001 2002

Biaya manufaktur variable per unit $ 10,- $ 10,-
Produksi (unit yang diproyeksi dan actual) 10.000 5.000
Unit yang terjual ( $ 25 per unit) 5.000 10.000
Overhead tetap (estimasi dan actual) $ 100.000,- $ 100.000,-


Laba menurut Kalkulasi Biaya Variabel
2001 2002

Penjualan $ 125.000,- $ 250.000,-
Dikurangi beban variable:
Harga pokok penjualan (50.000,-) ( 100.000,-)

Marjin kontribusi $ 75.000,- $ 150.000,-
Dikurangi beban tetap:
Dikurangi beban tetap (100.000,-) (100.000,-)

Laba (rugi) bersih $ (25.000,-) $ 50.000,-










Laba menurut Kalkulasi Biaya Variabel

2001 2002

Penjualan $ 125.000,- $ 250.000,-
Dikurangi harga pokok penjualan (100.000,) (250.000)

Laba (rugi) bersih $ 25.000,- $ 0


Penjualan meningkat dari 5.000 unit menjadi 10.000 unit, biaya tetap total, biaya manufaktur variable per unit, dan harga jual per unit adalah sama untuk kedua periode. Menurut kalkulasi biaya variable, laba meningkat sebesar $ 75.000,- dari tahun 2001 ke tahun 2002. Namun, menurut kalkulasi biaya absorpsi, meskipun terjadi kanaikan penjualan, laba bersih turun sebesar $ 25.000,-

Perusahaan meningkatkan kinerja penjualannya dari tahun 2001 ke tahun 2002 ( dua kali dari unit yang terjual sebelumnya), biaya tetap tak berubah, dan biaya variable per unit tetap sama, namun kalkulasi biaya absorpsi tidak mampu menunjukkan perbaikan kinerja ini.
Di pihak lain kalkulasi biaya variable mampu menunjukkan kenaikan laba sehubungan dengan perbaikan kinerja penjualan.


KALKULASI BIAYA VARIABEL DAN PELAPORAN SEGMEN


Manfaat kalkulasi biaya variable untuk evaluasi kinerja telah meluas dari sekedar pengevaluasian manajer. Manajer harus mampu mengevaluasi berbagai aktivitas yang menjadi tanggung jawab mereka. Misalnya, manajer harus secara terus menerus mengevaluasi kontribusi laba dari pabrik, lini produk, dan wilayah penjualan.
Pemisahan biaya tetap dan variable pada kalkulasi biaya variable adalah penting bagi evaluasi yang akurat. Makna implisit dari suatu evaluasi adalah keputusan yang saling terkait apakah akan meneruskan atau menghentikan operasi suatu pabrik atau apakah akan meneruskan suatu lini produk . Tanpa adanya perbedaan biaya tetap dan variable, evaluasi terhadap berbagai aktivitas beroriantasi laba dan keputusan yang dihasilkan mungkin menyesatkan.

Laporan kontribusi laba dari berbagai aktivitas atau unit-unit lainnya dalam suatu organisasi disebut Pelaporan segmen (segmented reporting). Pelaporan segmen yang disusun berdasarkan kalkulasi biaya variable menghasilkan evaluasi dan keputusan yang lebih baik daripada yang disusun berdasarkan kalkulasi biaya absorpsi.

Seorang manajer tentu ingin mengetahui profitabilitas dari masing-masing divisi, mana divisi yang menguntungkan dan mana yang merugi atau mungkin ada pabrik yang harus ditutup dan sebagainya.
Para manajer perlu mengetahui profitabilitas berbagai segmen dalam suatu perusahaan agar mampu membuat berbagai evaluasi dan keputusan yang berhubungan dengan sksistensi berkelanjutan setiap segmen, tingkat pendanaan, dan seterusnya.
Segmen (segment) adalah entitas yang berorintasi laba di dalam organisasi. Laporan segmen mampu menyediakan informasi yang berharga mengenai berbagai biaya yang dapat dikendalikan oleh manajer segmen. Biaya yang dapat dikendalikan adalah biaya yang dapat dipengaruhi oleh manajer .


LAPORAN SEGMEN : Dasar Kalkulasi Biaya Absorpsi

Sebuah perusahaan yang memproduksi stereo dan perkekam vidio disuatu pabrik tunggal dan menggunakan kalkulasi biaya absorpsi untuk pelaporan internal dan eksternal menyajikan laporan laba rugi lini produk dan dalam total selama tahun 2001. Setelah menlihat kinerja tahun 2001, presiden direktur memutuskan untuk menghentikan produksi perekam vidio, dengan alasan untuk meningkatkan laba sebesar $ 30.000

PT ABC
Laporan Laba-rugi Segmen 2001
Dasar kalkulasi Biaya Absorpsi

Stereo Perekam Total

Penjualan $ 400.000 $ 290.000 $ 690.000
Harga pokok penjualan ( 350.000) ( 300.000) ( 650.000)

Laba kotor $ 50.000 $( 10.000) $ 40.000

Beban penjualan dan Ad
ministrasi ( 30.000) ( 20.000) (50.000)

Laba (rugi) besih 20.000 ( 30.000) (10.000)


PT ABC
Laporan Laba-rugi Segmen 2002
Dasar kalkulasi Biaya Absorpsi

Penjualan $ 400.000
Harga pokok penjualan ( 430.000)
Laba kotor $ ( 30.000)
Beban penjualan dan Administrasi ( 35.000 )

Laba (rugi) besih ( 65.000 )



Berdasarkan laporan tahun 2002 ternyata laba turun sebesar $ 55.000, mengapa hasilnya demikian Direktur utama mengandalkan pada informasi biaya yang digabungkan dengan sistem laporan keuangan eksternal. Namun , informasi yang dibutuhkan untuk pelaporan untuk internal sering berbeda dari informasi yang diperlukan untuk pelaporan eksternal. Perilaku biaya dan ketelusuran biaya mungkin tidak menjadi perhatian utama pada pelaporan yang disusun untuk kepentingan pihak eksternal, tetapi hal ini penting bagi manajer yang sedang berusaha mambuat keputusan strategis.




Pelaporan Segmen: Dasar Kalkulasi Biaya Variabel

Laporan laba rugi segmen yang menggunakan kalkulasi biaya variabel dengan sedikit modifikasi, menyediakan informasi biaya yang penting bagi penilaian peran dari lini perekam video.


PT ABC
Laporan Laba-rugi Segmen 2001
Dasar kalkulasi Biaya Variabel

Stereo Perekam Vidio Total

Penjualan $ 400.000 $ 290.000 $ 690.000
Dikurangi beban variable:
Harga pokok penjualan ( 300.000) ( 200.000) ( 500.000)
Penjualan dan Adm (5.000) (10.000) (15.000)

Marjin kontribusi $ 95.000 $ 80.000 $ 175.000
Dikurangi beban tetap lansung:
Overhead tetap (30.000) (20.000) (50.000)
Penjualan dan adm (10.000) ( 5.000) (15.000)
Marjin segmen $ 55.000 $ 55.000 $ 110.000

Dikurangi beban tetap umum
Overhead tetap umum (100.000)
Penjualan dan adm umum ( 20.000)

Laba (rugi) bersih $ (10.000)





Dari laporan laba-rugi kalkulasi biaya variable diatas akan terlihat bahwa dengan kalkulasi biaya variable ini lebih berguna dari pada bentuk kalkulasi biaya absorpsi. Perhatikan bahwa stereo dan perekam vidio memiliki marjin kontribusi positif yang besar yaitu $ 95.000 untuk stereo dan $ 80.000 untuk perekam vidio. Kedua produk menghasilkan penjualan yang melebihi biaya variable yang dapat digunakan untuk membantu menutup biaya tetap perusahaan.
Namun, sebagaian dari biaya tetap perusahaan disebabkan oleh segmen itu sendiri. Jadi, ukuran riil kontribusi laba dari masing-masing segmen adalah kelebihan setelah biaya tetap langsung ditutupi.
Kontribusi laba setiap segmen setelah penutupan biaya tetap umum perusahaan disebut marjin segmen (segmen margin). Suatu segmen harus mampu menutup paling tidak biaya variable dan biaya tetap langsung.
Kesimpulan dari laporan laba rugi segmen diatas kita ketahui bahwa lini perekam vidio menyumbangh $ 55.000 untuk menutupi biaya tetap umum PT ABC. Apabila lini tersebut dihapus, total laba turun sebesar $ 55.000 . Karena itu penghapusan lini perekam vidio adalah suatu keputusan yang salah, dan kita sekarang mengetahui di mana kesalahannya.

Laporan laba-rugi segmen yang menggunakan kalkulasi biaya variabel memiliki satu keistimewaan di samping laporan laba-rugi kalkulasi biaya variable yang telah disajikan sebelumnya. Beban tetap dipecah menjadi dua katagori:

- Beban tetap langsung
- Beban tetap umum

Bagian tambahan ini menyoroti biaya yang dapat dikendalikan lawan biaya yang tak dapat dikendalikan dan meningkatkan kemampuan manajer untuk mengevaluasi setiap kontribusi segmen terhadap kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Beban tetap langsung (direct fixd expense) adalah beban tetap yang secara langsung dapat ditelursuri ke suatu segmen (lini produk). Beban ini kadang disebut beban tetap yang dapat dihindari atau beban tetap yang dapat ditelusuri, karena beban ini akan hilang apabila segmen ini ditutup atau dihapus. Beban ini timbul karena eksistensi segmen itu sendiri.(penyusutan pabrik yang digunakan pembuat perekam vidio, gaji penyelia produksi lini perekam vidio)

Beban Tetap umum (common fixed expenses) adalah secara bersama disebabkan oleh dua atau lebih segmen. Beban ini kerap kali muncul bahkan apabila salah satu segmen dihapus ( penyusutan pabrik, gaji penyelia pabrik).

Profitabilitas Pelanggan

Meskipun pelanggan sangat penting bagi perolehan laba, namun sebagian di antaranya lebih menguntungkan dari yang lain. Perusahaan yang menaksir profitabilitas berbagai kelompok pelangan mampu secara lebih akurat menargetkan pasar dan meningkatkan laba mereka. Langkah –langkah dalam menentukan profitabilitas adalah :

1. Mengindentifikasi pelanggan.
2. Menetapkan pelanggan yang memberikan nilai tambah bagi perusahaan.




Read More...

belajar matematika

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN REALISTIK YANG DIPADU PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS VII SMP ST. BERNARDUS MADIUN
January 5th, 2008 at 5:19am |
Oleh :
Gregoria Ariyanti, S.Pd., M.Si.
Universitas Widya Mandala Madiun

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik yang dipadu pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap kemampuan Matematika siswa dan mengetahui ada tidaknya pengaruh sikap dalam pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik yang dipadu dengan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap kemampuan matematika siswa.

Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP St. Bernardus Madiun dan karena jumlah siswa kelas VII SMP St. Bernardus Madiun tidak banyak maka semua populasi dijadikan sampel. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran, sikap siswa dan kemampuan matematika siswa. Sedangkan alat pengumpul data berupa lembar observasi, lembar angket sikap dan soal tes kemampuan matematika siswa.

Hasil dari penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Metode pembelajaran tidak mempengaruhi kemampuan matematika siswa.
2. Ada hubungan antara sikap siswa dalam pembelajaran dengan kemampuan matematika.
Kata kunci : Pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik, pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, sikap siswa dan kemampuan matematika.

I. Pendahuluan
Menurut Dimyati (2002:295) belajar merupakan proses melibatkan manusia secara orang per orang sebagai satu kesatuan organisme sehingga terjadi perubahan pada pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Anggapan siswa bahwa mata pelajaran Matematika adalah “teori “, ungkapan tersebut juga benar, tetapi bukan teori belaka tanpa ada maksud/tujuan. Bahwa teori adalah hal penting, juga diungkapkan oleh S. Nasution (1996:3), teori merupakan alat science yang penting sekali. Fungsinya antara lain :
1. Teori mengarahkan perhatian.
2. Teori merangkum pengetahuan.
3. Teori meramalkan fakta.

Pada dasarnya, matematika adalah pemecahan masalah karena itu, matematika sebaiknya diajarkan melalui berbagai masalah yang ada disekitar siswa dengan memperhatikan usia dan pengalaman yang mungkin dimiliki siswa.

Berdasarkan tujuan/keinginan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap matematika dan meminimalkan anggapan-anggapan negatif terhadap matematika yang membuat para ahli pendidikan matematika di Indonesia berupaya mencari terobosan baru menemukan metode pembelajaran matematika lain dengan mengacu pada pengalaman di negara lain dan dengan melihat karakteristik yang dimungkinkan dapat diujicobakan juga di Indonesia.

Ada 3 pendekatan yang cukup mendasar, yaitu “pemecahan masalah” atau “problem solving” yang mendapat keutamaan di Jepang, “contextual teaching and learning” ataupun “connected mathematics” yang mulai dilaksanakan di sebagian Amerika dan “Realistic Mathematics Education” yang sudah melalui proses ujicoba dan penelitian lebih dari 25 tahun di Belanda.(R.Soedjadi,2001).

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dibuat suatu rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah ada pengaruh pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik yang dipadu dengan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VII SMP St. Bernardus Madiun?
2. Apakah ada pengaruh sikap siswa dalam pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik yang dipadu dengan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap prestasi belajar siswa kelas VII SMP St. Bernardus Madiun ?

Adapun tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui ada tidaknya pengaruh pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik yang dipadu dengan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VII SMP St. Bernardus Madiun.
2. Mengetahui ada tidaknya pengaruh sikap siswa dalam pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik yang dipadu dengan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap prestasi belajar siswa kelas VII SMP St. Bernardus Madiun.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat :
1. Menemukan langkah-langkah pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik yang dipadu dengan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yang lebih sesuai dengan kondisi yang ada di SMP St. Bernardus Madiun.
2. Memberikan pengalaman baru tentang model pembelajaran matematika yang dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang manfaat matematika dalam kehidupan sehari-hari.

II. Metode Penelitian
A. Rancangan Penelitian
Adapun alur penelitian dapat digambarkan sebagai berikut :

populasi


sampel

Kesimpulan
Kesimpulan

Peneliti dengan dibantu guru matematika mengadakan pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik di kelas dengan garis besar tahapan sebagai berikut :
1. Sebelum memulai pembelajaran matematika realistik, diawali dengan pembagian kelompok siswa dengan metode Jigsaw, yaitu kelas dibagi menjadi beberapa kelompok dengan kemampuan yang seimbang.Selanjutnya, setiap kelompok menunjuk salah satu anggotanya yang nanti masuk ke kelompok ahli.
2. Diawali dengan masalah kontekstual (sebagai karakteristik dalam pembelajaran matematika realistik), dilakukan untuk siswa keseluruhan atau kelompok siswa, dengan soal yang berbeda-beda sesuai jumlah anggota kelompok, sebagai awal dalam pembelajaran tentang Sistem Persamaan Linier satu variabel, misalnya : Ali membeli satu kue tar dengan harga Rp. 9.000. Harga itu setelah mendapat potongan 25 % . Berapakah harga satu kue tar tanpa potongan ?
3. Memberi pause/berpikir sejenak pada siswa untuk memecahkan masalah tersebut.
4. Siswa dalam kelompok yang berbeda dengan soal yang sama berkumpul menjadi satu kelompok untuk membahas permasalahan yang sama.
5. Peneliti/guru berkeliling dan mengamati pekerjaan siswa serta memberikan petunjuk seperlunya.
6. Setelah selesai berdiskusi, siswa kembali ke kelompoknya masing-masing untuk mengadakan diskusi keseluruhan.
7. Selanjutnya, setiap kelompok menyajikan hasil pekerjaan kelompoknya. Kemudian bersama-sama merumuskan konsep atau kesimpulan.
8. Setelah semua proses pembelajaran dengan pendekatan realistik dilaksanakan beberapa kali, diadakan tes dan dikerjakan sendiri oleh masing-masing siswa.
9. Kemudian hasil tes dievaluasi dan dianalisis untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang Sistem Persamaan Linier Satu Variabel dengan menggunakan pendekatan realistik.
10. Membuat angket untuk mendapatkan informasi tentang sikap siswa terhadap ujicoba pembelajaran matematika realistik yang dipadu pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada pokok bahasan Sistem Persamaan Linier Satu Variabel.

B. Populasi , Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Sebagai populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP St. Bernardus Madiun. Karena jumlah populasi tersebut tidak terlalu banyak, maka semua anggota populasi dijadikan sampel penelitian ini.

C. Jenis Data dan Alat Pengumpul Data
Data yang akan diperoleh dari penelitian ini berupa hasil observasi dalam pembelajaran, sikap siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran matematika realistik yang dipadu tipe jigsaw dan hasil prestasi belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran matematika realistik tersebut yang berupa skor tes.

Adapun untuk memperoleh data sebagaimana yang dimaksud, peneliti menggunakan lembar pengamatan (observasi) di kelas selama proses pembelajaran matematika realistik, lembar angket dan soal tes.

D. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu berupa skor (nilai) dari hasil pengerjaan siswa pada tes kemampuan matematika siswa pokok bahasan Sistem Persamaan Linier Satu Variabel dan Sistem Pertidaksamaan Linier Satu Variabel yang terlibat dalam penelitian dan skor angket sikap siswa dalam pembelajaran Matematika realistik yang dipadu pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistika dan uraian berbentuk naratif. Untuk analisis secara statistika, jenis statistika yang dipilih adalah statistik deskrptif dan digunakan uji –t , dengan mengetahui terlebih dahulu syarat-syarat penggunaan uji- tersebut.
Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan SPSS 10, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Uji Normalitas dan Uji Homogenitas
Dalam penelitian ini, pengujian normal tidaknya distribusi data akan digunakan uji Shapiro Wilks dan Lilliefors (atau Kolmogorov Smirnov) (Santoso, 2003:152). Jika sampel yang diperoleh berasal dari populasi berdistribusi normal, maka langkah pengujian dilanjutkan dengan uji homogenitas (kesamaan varians). Jika sampel yang diperoleh bukan berdistribusi normal, maka pengujian dilanjutkan dengan statistik non parametrik.
Dalam Santoso (2003:168), penjelasan untuk output Test of Normality sebagai berikut :
Pedoman pengambilan keputusan :
 Nilai Sig. Atau Signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05, Distribusi adalah tidak normal (simetris).
 Nilai Sig. Atau Signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05, Distribusi adalah normal (simetris).
Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu uji Levene (Levene Test).

Sedangkan untuk hasil uji homogenitas (output test of Homogenity of Variance), pedoman
pengambilan keputusannya sebagai berikut :
 Nilai Sig. Atau Signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05, data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians tidak sama.
 Nilai Sig. Atau Signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05, data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians sama.
2. Menguji Hipotesis
Untuk pengujian hipotesis perbedaan kemampuan Matematika siswa, dibagi :
a. sampel berdistribusi normal
Uji yang digunakan adalah uji –t atau uji Chi-Square.
Hipotesis untuk kasus tersebut :
H0 : Tidak ada perbedaan antara kemampuan Matematika siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
H1 : Ada perbedaan antara kemampuan Matematika siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Dasar pengambilan keputusan :
Jika nilai probabilitas > 0,05 maka H0 diterima
Jika nilai probabilitas < 0,05 maka H%



Read More...

Februari 04, 2009

Daftar alamat

Daftar alamat google lengkap
Dibawah ini merupakan daftar Alamat Google web search Terlengkap, Untuk memudahkan teman2 mengenal link suatu negara memudahkan semua link di urutkan berdasarkan nama negara.
USA (.com) www.google.com
Afghanistan (.com.af) www.google.com.af
American Samoa (.as) www.google.As
Anguilla (.off.ai) www.google.off.ai
Antigua and Barbuda (.com.ag) www.google.com.ag
Argentina (.com.ar) www.google.com.ar
Armenia (.am) www.google.am
Australia (.com.au) www.google.com.au
Austria (.at) www.google.at
Azerbaijan (.az) www.google.az
Bahrain (.com.bh) www.google.com.bh
Bangladesh (.com.bd) www.google.com.bd
Belgium (.be) www.google.be
Belize (.com.bz) www.google.com.bz
Bolivia (.com.bo) www.google.com.bo
Bosnia and Herzegovina (.ba) www.google.ba
Botswana (.co.bw) www.google.co.bw
Brazil (.com.br) www.google.com.br
British Virgin Islands (.vg) www.google.vg
Bulgaria (.bg) www.google.bg
Burundi (.bi) www.google.bi
Canada (.ca) www.google.ca
Chile (.cl) www.google.cl
China (.cn) www.google.cn
Colombia (.com.co) www.google.com.co
Congo, Democratic Republic of the (.cd) www.google.cd
Congo, Republic of the (.cg) www.google.cg
Cook Islands (.co.ck) www.google.co.ck
Costa Rica (.co.cr) www.google.co.cr
Croatia (.hr) www.google.hr
Cuba (.com.cu) ww.google.com.cu
Czech Republic (.cz) www.google.cz
Cote dCase Ivoire (.ci) www.google.ci
Denmark (.dk) www.google.dk
Djibouti (.dj) www.google.dj
Dominica (.dm) www.google.dm
Dominican Republic (.com.do) www.google.com.do
Ecuador (.com.ec) www.google.com.ec
Egypt (.com.eg) www.google.com.eg
El Salvador (.com.sv) www.google.com.sv
Estonia (.ee) www.google.ee
Ethiopia (.com.et) www.google.com.et
Fiji (.com.fj) www.google.com.fj
Finland (.fi) www.google.fi
France (.fr) www.google.fr
Gambia (.gm) www.google.gm
Germany (.de) www.google.de
Gibraltar (.com.gi) www.google.com.gi
Greece (.com.gr) www.google.com.gr
Greenland (.gl) www.google.gl
Guatemala (.com.gt) www.google.com.gt
Guernsey (.gg) www.google.gg
Haiti (.ht) www.google.ht
Honduras (.hn) www.google.hn
Hong Kong (.com.hk) www.google.com.hk
Hungary (.hu) www.google.hu
Iceland (.is) www.google.is
India (.co.in) www.google.co.in
Indonesia (.co.id) www.google.co.id
Ireland (.ie) www.google.ie
Isle of Man (.co.im) www.google.co.im
Israel (.co.il) www.google.co.il
Italy (.it) www.google.it
Jamaica (.com.im) www.google.com.im
Japan (.co.jp) www.google.co.jp
Jersey (.co.je) www.google.co.je
Jordan (.jo) www.google.jo
Kazakhstan (.kz) www.google.kz
Kenya (.co.ke) www.google.co.ke
Kyrgyzstan (.kg) www.google.kg
Latvia (.lv) www.google.lv
Lesotho (.co.ls) www.google.co.ls
Libya (.com.ly) www.google.co.ly
Liechtenstein (.li) www.google.li
Lithuania (.lt) www.google.lt
Luxembourg (.lu) www.google.lu
Malawi (.mw) www.google.mw
Malaysia (.com.my) www.google.com.my
Malta (.com.mt) www.google.com.mt
Mauritius (.mu) www.google.mu
Mexico (.com.mx) www.google.com.mx
Micronesia (.fm) www.google.fm
Mongolia (.mn) www.google.mn
Montserrat (.ms) www.google.ms
Morocco (.co.ma) www.google.co.ma
Namibia (.com.na) www.google.com.na
Nepal (.com.np) www.google.com.np
Netherlands (.nl) www.google.nl
New Zealand (.co.nz) www.google.co.nz
Nicaragua (.com.ni) www.google.com.ni
Norfolk Island (.com.nf) www.google.com.nf
Norway (.no) www.google.no
Oman (.com.om) www.google.com.om
Pakistan (.com.pk) www.google.com.pk
Panama (.com.pa) www.google.com.pa
Paraguay (.com.py) www.google.com.py
Peru (.com.pe) www.google.com.pe
Philippines (.com.ph) www.google.com.ph
Pitcairn (.pn) www.google.com.pn
Poland (.pl) www.google.pl
Portugal (.pt) www.google.pt
Puerto Rico (.com.pr) www.google.com.pr
Qatar (.com.qa) www.google.com.qa
Romania (.ro) www.google.ro
Russia (.ru) www.google.ru
Rwanda (.rw) www.google.rw
Saint Helena (.sh) www.google.sh
San Marino (.sm) www.google.sm
Saudi Arabia (.com.sa) www.google.com.sa
Senegal (.sn) www.google.sn
Seychelles (.sc) www.google.sc
Singapore (.com.sg) www.google.com.sg
Slovakia (.sk) www.google.sk
Slovenia (.si) www.google.si
South Africa (.co.za) www.google.co.za
South Korea (.co.kr) www.google.co.kr
Spain (.es) www.google.es
Sri Lanka (.lk) www.google.lk
St.Vincent and the Grenadines (.com.vc) www.google.com.vc
Sweden (.se) www.google.se
Switzerland (.ch) www.google.ch
Taiwan (.com.tw) www.google.com.tw
Tajikistan (.com.tj) www.google.com.tj
Thailand (.co.th) www.google.co.th
The Bahamas (.bs) www.google.bs
Tonga (.to) www.google.to
Trinidad and Tobago (.tt) www.google.tt
Turkey (.com.tr) www.google.com.tr
Turkmenistan (.tm) www.google.tm
U.S. Virgin Islands (.co.vi) www.google.co.vi
Uganda (.co.ug) www.google.co.ug
Ukraine (.com.ua) www.google.com.ua
United Arab Emirates (.ae) www.google.ae
United Kingdom (.co.uk) www.google.co.uk
Uruguay (.com.uy) www.google.com.uy
Uzbekistan (.co.uz) www.google.co.uz
Venezuela (.co.ve) www.google.co.ve
Vietnam (.com.vn) www.google.com.vn
Zambia (.co.zm) www.google.co.zm



Read More...